Komisi XI DPR Desak PT KS Transparan soal IPO
Komisi XI DPR mendesak manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KS) untuk memberikan penjelasan yang transparan dan seterbuka mungkin.
“jika tidak dijelaskan dengan transparan, DPR bisa menjadikan kasus IPO KS seperti kasus Century,”tegas Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait dalam rapat dengan Direksi KS beserta 3 penjamin emisi (underwriter) yaitu Danareksa, Bahana Securities, dan Mandiri Sekuritas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/11) malam lalu.
Menurut Ara biasa disapa, ksekuensinya kalau dibentuk Pansus, situasinya politis dan sangat bergesekan dengan hukum. Jika dibentuk Pansus, kasus ini bisa jadi Century kedua. Kenapa pembentukan harga IPO KS Rp 850 per saham, padahal saat itu kondisi pasar saham sedang bullish,”tanyanya.
Sementara anggota Komisi XI DPR RI dari Partai Demokrat, Wayan Gunastra mengatakan, langkah yang diambil sudah tepat, jika saham PT Krakatau Steel Tbk (KS) ikut ditawarkan ke pihak asing. Sebab, jika tidak, saham tersebut tidak akan laku habis dijual.
"Jadi memang perlu setiap IPO BUMN ada roadshow dan ditawarkan ke asing. Kalau tidak ditawarkan ke asing, maka tidak akan habis dijual. Investor lokal tak sanggup menyerap semua,"ujarnya.
Wayan mengatakan, dirinya heran kenapa setiap ada BUMN yang go public selalu ramai sekali dengan wacana politik. Padahal menurutnya privatisasi merupakan salah satu langkah untuk mendorong kinerja BUMN.
Direktur Utama KS Fazwar Bujang mengatakan, ekspektasi awal manajemen dan komisaris soal harga IPO KS adalah Rp 950-1.000 per lembar. Namun ternyata penjamin emisi dan pemerintah menentukan harga di kisaran Rp 800-1.150, dan akhirnya harga saham ditentukan Rp 850 per lembar.
KS melepaskan 3.155.000.000 saham baru ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Dengan harga Rp 850, maka total perolehan dana IPO sebesar Rp 2,681 triliun.
Dalam proses bookbuilding yang telah digelar dan berakhir pekan lalu, KS berhasil memperoleh pesanan hingga 30 miliar saham atau hampir 9 kali dari jumlah saham yang dilepas ke publik. Namun penetapan harga saham IPO Rp 850 itu dinilai sangat murah dan berpotensi merugikan negara. IPO KS ini juga menuai gugatan dari 13 ekonom. (si)Foto:doeh/parle/DS